Sayang, maafkan aku.
Aku tidak akan pulang malam ini. Maaf aku tak bisa
menjaga janji. Bukan inginku bila terjadi seperti ini. Bukan sama sekali. Namun
aku tak kuasa berbuat apa-apa lagi.
Sayang, maafkan aku.
Maafkan jika ketidakhadiranku nanti membuatmu
menunggu. Maaf jika menyebabkanmu merasa khawatir olehku. Kau mungkin tak
mengerti apa yang terjadi padaku, tapi ku harap Tuhan selalu membuatmu mengerti
bahwa aku akan tetap mencintaimu. Walau apapun yang terjadi.
Sayang, maafkan aku.
Aku gagal membawakanmu sari-sari bunga untuk makan
malam nanti. Aku tak berhasil menjalankan tugas sebagai pimpinan keluarga. Aku
tak lagi sempat membantumu merawat anak-anak kita dan melihat mereka tumbuh
menjadi tawon dewasa. Jagalah mereka. Kutitipkan mereka padamu.
Sayang, maafkan aku.
Maaf jika kekuatanku tak sekuat dulu. Aku kalah dalam
bertempur. Mereka sangat banyak. Banyak sekali dan terus berdatangan
mengeroyokku. Makhluk oranye berkaki enam itu begitu ganas. Gigi mereka sungguh
tajam, mencabik-cabik hingga aku remuk. Hingga aku ambruk. Sembari menanti
bersiap mati.
Maafkan aku, Sayang.
Malam ini aku tak pulang. Sedikitpun aku tak merasa
takut. Biarkan tubuhku remuk membangkai digerogoti oleh mereka, tidak apa-apa,
asalkan kau dan anak-anak kita selamat disana.
Aku tak kuat bertahan lagi. Maaf aku harus
meninggalkanmu sendirian. Cintaku akan selalu bersemayam, meski telah ku tatap
ajal menjemputku menuju kematian.
Selamat tinggal, Sayang. Aku mencintaimu. Maafkan aku.
FYI : Posting ini masuk dalam
kategori GALERI ASPRET
Semua
gambar di dalam kategori GALERI ASPRET
adalah ASLI HASIL JEPRETAN ASAL-ASALAN
SAYA
Seluruh
gambar tersebut saya ambil dengan kamera digital Canon A2600
(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)
Matur nuwun sudah kersa pinarak
ke gubuk kecil saya
Sebuah gubuk, tempat menabung potongan
kejujuran dan cuplikan angan
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!