Pages

Kamis, 16 Agustus 2012

Treaser Perahu Kertas


Dear Neptunus,
Aku mencintainya. Di depannya aku menjadi diriku sendiri, seperti airmu yang membawa semua pesanku. Dia pun begitu—membuatku hanyut oleh sorot matanya. Membuatku lupa oleh kesedihan nan suaranya.
Sampai aku tak bisa katakan apa-apa padanya, bahkan untuk sekedar bilang … rindu—atau butuh. Banyak yang nggak ngerti, lalu terluka dan saling menyalahkan. Karena itu aku takut bicara tentang hati, maka ku tuliskan saja, lalu ku simpan dan mungkin ku kirimkan ke … entah kemana.



(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)


Buat saya, cinta adalah suatu tema klise yang tak pernah bosan dan tak pernah habis untuk dibicarakan. Entahlah, mungkin  banyak orang yang belum mengerti, apa itu cinta? Dan mereka akan selalu menyelipkan cinta ke dalam semua elemen kehidupan hanya untuk … mencoba memahaminya.

Mungkin, oleh karena itu, dalam film, musik, sastra, lukisan atau apapun jenis karya seni di dunia ini (sering kali) yang paling banyak diminati adalah yang mengandung unsur cinta didalamnya.

Cinta. Apa arti hidup ini tanpa sebuah cinta. Bahkan seorang terkeji sekalipun pasti masih punya rasa cinta dalam dirinya—walau sedikit.

Saat ini, saya juga termasuk salah satu orang yang belum mengerti definisi cinta. Tapi saya tak ingin tinggal diam. Saya akan terus mencari sampai menemukan jawaban. No matter how’s the way. No matter what’s its take.

Ada pepatah mengatakan, ‘Kalo jodoh tak akan lari kemana..’. Artinya, cinta sejati sudah digariskan oleh Tuhan dan pada waktu yang tepat cinta itu akan datang dengan sendirinya. Menghampiri kita. Mempertemukan kita dengan pendamping hidup yang kita cari.

Apa kau percaya pepatah itu?

Ya. Mungkin itu hanyalah bualan omong kosong sang pujangga. Tak ada logika yang bisa menyatu dengan cinta. Karena memang cinta tak butuh logika. Cinta akan membutakan logika, cepat atau lambat, disadari atau tidak.

Saya pribadi, mempercayai kalimat dari bibir pepatah itu. Manusia diciptakan secara berpasangan. Barangkali semenjak kita lahir, kita sudah ditentukan dengan siapa nanti kita akan ‘bercinta’. Namun, namanya hidup, kadang memang tak mudah. Disitulah letak keindahan hidup. Kita sudah ditakdirkan berpasangan, tapi ketika kita bernafas di dunia, kita malah dipisahkan dengan pasangan kita.

Kenapa harus dipisahkan? Untuk apa?

Karena dengan begitu, kita menjadi tahu, cinta bukan sekedar bujuk rayuan. Cinta juga butuh suatu pengorbanan.

Untuk kamu..
Cinta dalam hidupku,
Yang saat ini sedang menghilang..
Menunggu di suatu tempat, untuk ditemukan.




(.‘’)(‘’.) (.‘’)(‘’.)

Matur nuwun sudah kersa pinarak ke gubuk kecil saya
Sebuah gubuk, tempat menabung potongan kejujuran dan cuplikan angan


0 komentar:

Posting Komentar

Thanks for Reading. Follow my instagram account @abadikanmu and see you there!